Senin, 05 Maret 2012

KEUTAMAAN ISTIGHFAR


Assalamu'alaikum

Istighfar itu ialah : “Menundukkan jiwa, hati dan pikiran kepada Allah seraya memohon ampun dari segala dosa.” bukan hanya semata-mata menyebut dengan lisan kalimah-kalimah Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah tidaklah ada gunanya, jika tidak disertai oleh hati dan pikiran yang bulat hendak beroleh ampunan dari Allah. Oleh karena itu, hendaklah istighfar itu dilakukan bersama-sama oleh lisan yang mengucapkannya dan oleh hati yang benar-benar tunduk dan harap akan beroleh ampunan.

Dan Allah berfirman:
“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. An Nisaa’: 110).

Hal yang harus diperhatikan ketika Memohon ampunan (bertaubat) salah satunya:
a. Mencabut diri dari maksiat (meninggalkan maksiat).
b. Menyesali perbuatan maksiat yang telah terlanjur dikerjakan.
c. Bercita-cita tidak akan kembali melakukannya.
d. Memperbaiki kesalahan

KEUTAMAAN dari Membaca ISTIGHFAR atau memohon ampunan (bertaubat):

Allah berfirman:
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu, mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. “ (Q.S. Huud: 3)

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. An Nisaa’: 110).

Salah satu sabda Rasulullah SAW yang berkenaan dengan istighfar ini :

a. “Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah melepaskan tiap-tiap kegundahan mereka, melepaskan tiap-tiap kesempitan mereka dan memberinya rezki secara tak terduga-duga.” (H. R. Abu Daud).

b. “Bahwasanya orang Mu’min apabila berdosa dengan sesuatu dosa, timbullah suatu titik hitam di hatinya. Jika ia tobat, menjauhkan diri dari dosa itu seraya memohon ampun, maka licinlah hatinya itu kembali. Tetapi jika ia menambah dosa-dosanya, hatinyapun bertambah hitam hingga seluruhnya menjadi gelap. Itulah yang menutupi hati, telah diterangkan Allah di dalam kitab-Nya : Tidak, sekali-kali tidak, sebenarnya hati mereka telah ditutupi oleh dosa-dosa yang mereka lakukan.” (H. R. an Nasaiy)

c. “Bahwasanya hatiku sering benar tertutup : karena itu aku selalu memohon ampun kepada Allah setiap hari seratus kali.” (H. R. Muslim)

d. “Apabila berdosa seseorang hamba, lalu segera mengucapkan : Allahummaghfirlii (Wahai Tuhanku, ampunilah kiranya dosaku), berkatalah Allah : Hambaku telah berdosa, tapi ia tahu bahwa Tuhannya akan menyiksanya lantaran dosa dan memberi ampun terhadap dosanya itu. Hambaku berbuatlah engkau apa yang engkau kehendaki dari amalan-amalan yang baik, Aku telah mengampuni dosamu.” (H. R. Al Bukhary Muslim)

Dari sekumpulan hadits mengenai soal istighfar dapat diambil kesimpulan, bahwa faedah-faedah istighfar adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh keutamaan dari pada Allah dan anugerah-Nya.
2. Meruntuhkan tipu-daya iblis dan menghancurkan kesesatan-kesesatan yang disuruhkannya.
3. Menegaskan bahwa tiap-tiap sesuatu itu hanya hasil dari iradat Allah jua.
4. Menawarkan hati yang gundah karena dosa.
5. Menghilangkan kesusahan, meluaskan rezeki dan memenuhi hajat.
6. Memperoleh bagian yang tertentu dari pada Allah, lantaran beristighfar itu.
7. Mensucikan diri dari kesalahan.
8. Mencegah malaikat menulis kesalahan. Apabila seseorang hamba berdosa, berhentilah malaikat seketika dari menulis kesalahan itu di dalam buku catatan amalan manusia, menanti-nanti kalau-kalau orang itu segera beristighfar ketika itu juga. Maka jika benar yang berdosa itu beristighfar, tiadalah jadi ditulis dosanya itu.
9. Membersihkan hati dari lalai dan melicinkan hati dari kelupaan.
10. Mendekatkan diri kepada Allah.
11. Mewujudkan kemuliaan Allah dan menyeru-Nya dengan nama-nama-Nya yang husna.
12. Mengkafarahkan sepuluh dosa.
13. Menjadi sebab diterima tobat dan memperoleh “husnul khatimah”.
14. Memperoleh keselamatan kesejahteraan.
15. Istighfar anak kepada orang tuanya akan mengangkat derajat orang tuanya ke dalam surga. Rasulullah SAW bersabda : “Bahwasanya Allah mengangkat derajat seseorang hamba-Nya di dalam surga, maka si hamba itu bertanya : dari manakah saya memperoleh derajat ini, ya Tuhanku ? Allah menjawab : “Derajat ini kamu peroleh dari istighfar yang dilakukan oleh anakmu.” (H.R. Ahmad)
Dan sebagainya.

Wallohu alam bishowab

Doa Sayidul istigfhfar (Penghulu istighfar)
Allahumma anta Rabbi Laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa ana abduka wa ana ‘aala ahdika wa wa’dika – Mastatho’tu A-‘uudzubika minsyarrimaa shona’tu abuu-ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu-‘u bidzambii faghfirlii fainnahu Laa yaghfirudz-dzunuu-ba illa anta
(Wahai Tuhanku, Engkaulah Tuhanku, tiada Tuhan yang berhak kusembah kecuali hanya Engkau sendiri. Telah Engkau jadikan aku dan aku ini adalah hamba-Mu, dan aku ini senantiasa di dalam genggaman dan ketetapan-Mu. Tidak adalah kesanggupan sedikit juapun padaku, aku berlindung kepada Engkau dari kejahatan-kejahatan apa yang telah kulakukan. Aku menyadari akan segala nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan aku tahu pula akan dosaku, maka ampunilah kiranya aku, karena sesungguhnya tiadalah yang mengampuni dosaku itu hanya Engkau.”

Aamiin ya Rabbal alamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar